Setelah Menikah, 5 Hal Ini Bikin Kangen

Setelah menikah, 5 Hal Ini Bikin Kangen – Percayalah menikah tidak selalu seindah yang kamu bayangkan?

Bagi sobat kenangan yang sudah melepas masa lajang pasti tahu dong kehidupan pernikahan itu tidak melulu romantis seperti adegan yang sering muncul di K-drama tapi tidak sampai dramatis yang berlebihan juga kayak sinetron Indonesia.

Menikah itu rasanya manis, pahitnya juga ada. Jadi jangan bayangkan kehidupan pernikahan itu yang enak-enak saja. Sisi tidak enaknya pun banyak.

Dulu saya sempat punya keinginan menikah muda karena yang tergambar di benak saya, itu tadi. Hanya yang indah-indah saja.

Setelah menikah baru sadar, ternyata pernikahan tidak selalu berjalan dengan indah. Ternyata kenyataan yang saya hadapi setelah melalui proses ijab kabul tidak sesuai dengan ekspektasi.

Ya, setelah menikah saya mengalami banyak sekali perubahan. Bahkan hidup saya sepertinya berubah 180 derajat. Itu sebabnya saya kerap merasa rindu dengan masa-masa saat masih menyandang status lajang.

Apa yang saya alami ini pasti akan kamu alami juga. Iya, kamu yang masih single.

Saat ini mungkin kamu galau karena jodoh yang kamu nanti tak kunjung nampak. Barangkali kamu juga sebel dengan orang-orang yang terus menodongmu dengan pertanyaan “Kapan nikah?”

Daripada risau dengan status yang masih lajang akan lebih baik jika kamu menikmati masa yang kamu jalani sekarang.

Toh nantinya, lepas menikah kamu juga bakal rindu dengan masa dimana kamu bebas menikmati waktu tanpa pusing dengan pekerjaan domestik yang seakan tidak ada habisnya.

Memang apa saja sih hal-hal yang bikin kangen paska menikah?

Hal-Hal yang Bikin Kangen Paska Menikah

Tentu saja ada banyak hal yang bakal kamu kangenin setelah berkeluarga. Beberapa diantaranya seperti yang saya sebutkan di bawah ini :

Menikmati Me time sepuasnya

Sejujurnya saya tipe orang yang suka menyendiri. Saya bisa menghabiskan waktu seharian bahkan hingga berhari-hari dengan mengurung diri dalam kamar.

Waktu belum menikah tentu saja saya bisa menikmati aktivitas me time seperti ngeblog di wordpress sepuasnya tanpa terganggu dengan suara tangisan si kecil atau terjeda dengan pekerjaan domestik.

Sekarang? Mana bisa saya mengunci diri di kamar. Baru mau tutup pintu saja anak sudah nangis. Kemana pun saya melangkah anak-anak mengekor. Belum lagi kalau suami pulang kerja, mesti dilayani ini itu. Pupus sudah harapan buat menyendiri, hehe.

So, paling saya baru bisa me time kalau orang rumah sudah terlelap. Tapi kesempatan itu biasa terlewatkan karena saya juga keburu ngantuk.

Ya, me time menjadi aktivitas yang langka setelah kamu memiliki suami dan anak-anak di sisimu.

Nyatanya hidup setelah menikah bukan lagi tentang dirimu saja. Waktu dan pikiranmu saat itu akan terbagi untuk keluarga. Jadi selagi masih lajang nikmatilah me time-mu sepuasnya.

Dekat dengan orang tua

Tidak semua perempuan beruntung bisa tinggal dekat dengan orang tuanya setelah berkeluarga.

Saya termasuk perempuan yang tidak beruntung itu karena orang tua saya tinggal di Papua sementara jodoh saya menetap di Sulawesi.

As you know, salah satu kewajiban wanita setelah menikah adalah ikut suami. Alhasil setelah menggelar walimah saya diboyong sama suami, hijrah ke Sulawesi, jauh dari orang tua.

Karena jarak Sulawesi-Papua terbentang antar Pulau dan untuk ke sana harus menempuh jalur laut atau darat dengan biaya transportasi yang tidak sedikit sehingga saya tidak bisa sering-sering pulang.

Ini sudah menginjak tahun ke-empat saya tidak pulang ke rumah orang tua. Sebenarnya tahun lalu punya rencana pengen pulang kampung sekaligus lebaran bareng orang tua di Papua namun pandemi melanda, membuyarkan semuanya.

Sampai sekarang juga pandemi belum berakhir jadi belum tahu kapan bisa pulang ke rumah yang mewarnai masa kecil saya😢

So, mumpung masih single, pergunakan baik-baik waktu dan kebersamaanmu dengan orang tua ya. Ingatlah, bahwa hidup setelah menikah tidak akan lagi sama seperti saat masih sendiri

Kumpul bareng sahabat

Hal yang saya kangenin selanjutnya adalah nongkrong bareng sahabat. Karena merantau ikut suami dan sempat hidup nomaden ditambah lagi kondisi pandemi membuat saya tidak memiliki banyak teman di sini.

Apalagi saya memang tipe orang yang tidak gampang bergaul, jadi begitulah. Mencari teman saja susah apalagi sahabat.

Sahabat-sahabat saya yang dari zaman sekolah hingga lulus kuliah nyaris “hilang” semua sejak kami terpisah jarak. Jadi deh sahabat saya sekarang cuma suami doang, haha.

Makanya saya kangen banget sama mereka yang pernah menghiasi hari-hari saya.

Believe me, waktu buat ngumpul bareng sahabat setelah menikah itu susah banget.  Jangankan yang beda kota yang tinggal satu kota saja susah atur waktu buat reunian. Semua sibuk dengan keluarganya masing-masing *upst!

Jalan-jalan sendiri

Salah satu hobi saya waktu masih lajang adalah mengukur jalan, hehe. Iya, saya suka sekali jalan-jalan keliling kota dengan mengendarai motor sendirian.

Sewaktu masih mengajar di Madrasah Diniyah, saya punya kebiasaan kalau pulang tidak langsung menuju rumah tapi saya akan membiarkan motor yang saya kendarai melaju menembus hampir semua jalan di Kota Serui.

Just info, Serui adalah kota kelahiran saya. Kota yang terletak di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua itulah tempat dimana orang tua saya bermukim.

Kotanya memang tidak begitu besar jadi saya cuma membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk  sekali keliling, saking kecilnya, hihi.

Tidak seperti kota Makassar yang belum saya kuasai jalan-jalannya padahal sudah lebih  dari 4 tahun tinggal di sana. Namanya juga kota besar ya.

Nah, semasa kuliah di Kota Daeng saya sampai doyan lho jalan-jalan ke Pantai Losari sendiri sekadar menyapa senja di sana, hehe.

But now? Setelah 4 tahun menikah bisa dihitung dengan jari kapan saya bisa naik motor dan jalan-jalan keliling kota sendirian. Ya, sekarang kalau mau kemana-mana lebih sering dibonceng sama Pak Suami.

Mau bepergian sendirian lepas menikah, susah, apalagi semenjak punya dua anak kecil. Mau ke kamar mandi saja harus sembunyi-sembunyi *eh

So, kalau kamu punya hobi traveling, puas-puasin deh dari sekarang. Kalau sudah menikah, lebih-lebih setelah punya momongan waktu kamu buat jalan-jalan sendiri bakal terbatas.

Kalau pun ada kesempatan buat solo traveling pasti kamunya yang nggak tenang karena bakal selalu ingat rumah, ingat suami, ingat anak-anak.

Bebas berbelanja

Perempuan mana sih yang nggak doyan berbelanja? Hihi. Di satu sisi sebenarnya saya rada menyesal juga kenapa setelah punya anak baru mau belajar investasi.

Coba kalau saya cerdas finansial dari masih single, sekarang mungkin saya sudah punya banyak “simpanan” kali ya (haha ngehalu banget).

Namun di sisi lain saya kangen juga bisa bebas berbelanja seperti saat masih lajang. Dulu kalau saya mau ngeluarin duit buat belanja keperluan sendiri nggak banyak mikir.

Kalau sekarang mah mau beli baju saja saya mikirnya bisa sampai seribu kali. Ujung-ujungnya cuma masukin di keranjang marketplace tapi nggak check out, wkwk.

Yah, setelah berumah tangga kamu akan jadi perempuan yang lebih mementingkan kebutuhan suami dan anak-anak ketimbang kebutuhanmu sendiri.

Demikianlah beberapa hal yang saya kangenin setelah menikah. Mulai dari pengen menikmati me time sepuasnya hingga bebas shoping sesuka hati selagi ada money.

Sebenarnya masih banyak hal yang saya kangenin dari masa lalu saat saya belum menikah tapi nggak usahlah saya ungkit semua, nanti bikin baper, hihi.

Penutup

Menikah memang tidak selamanya indah tapi bisa bikin kita lebih menikmati hidup bersama orang-orang tercinta.

Setidaknya kehadiran suami dan anak-anak akan membuat hidup kita jauh lebih bermakna.

Walau dalam perjalanannya nanti kita akan merasa seperti ingin kembali ke masa single tapi tenanglah itu hanya perasaan rindu sesaat🤭

Saya nulis postingan ini juga sekadar lepas kangen, sekaligus menghibur kalian yang mungkin masih galau menanti jodoh yang tak kunjung datang.

Udah nggak usah galau, nikmati dulu kesendirianmu. Ntar kalau sudah nikah juga kamu pasti bakal kangen 🙂

Salam kenang