Kenangan masa kecil selalu menjadi hal yang manis untuk dibicarakan. Walaupun semakin ke sini saya merasa ada banyak sekali momen dalam hidup yang tidak saya ingat lagi.
Sebut saja momen saat saya masih bekerja sebagai guru. Padahal belum genap lima tahun saya berhenti mengajar di sekolah tapi saya harus berpikir keras jika ingin mengingat kembali kenangan saya bersama murid-murid saya dulu.
Bahkan kini hanya tersisa beberapa nama murid yang masih saya hapal. Duh, padahal umur saya baru berada di akhir kepala dua tapi kenapa saya sudah seperti orang tua usia lanjut yang mudah sekali lupa aka pikun, hah ya ampun!
Namun kenangan masa kecil saya yang sudah berlalu lebih dari duapuluh tahun masih membekas kuat dalam ingatan lho. You know why?
Alasan Kenangan Masa Kecil Sulit Dilupakan
Kamu pun mungkin masih mengingat dengan jelas kenangan masa kecil yang pernah kamu lalui. Ya, peristiwa yang terjadi saat kita masih kanak-kanak memang sulit dilupakan.
Salah satu alasan mengapa kenangan masa kecil membekas kuat dalam ingatan karena ada banyak momen bahagia yang terjadi pada masa itu.
Ada dua kenangan yang cepat membekas dan sulit dilupakan yaitu momen-momen bahagia dan berbagai momen yang menyakitkan.
Kita tentunya punya banyak kenangan manis saat kecil. Bahkan kalau diingat-ingat masa kecil kita dominan diwarnai dengan hal-hal yang menyenangkan.
Itu sebabnya kenangan manis masa kecil sulit hilang dari ingatan bahkan setelah kita tumbuh dewasa.
Kenangan Masa Kecil yang Manis dan Tak Terlupakan
Saya melalui masa kecil yang manis di Serui. Kota mungil yang terletak di Ujung Timur Indonesia tepatnya di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.
Sebelumnya saya sempat mengira masa kecil yang saya jalani berbeda dengan masa kecil anak-anak yang tumbuh di kota-kota besar.
Ternyata meskipun tinggal di kota yang bisa dibilang terpencil karena jauh dari Ibu Kota, masa kecil saya tidak jauh berbeda dengan anak-anak yang satu genarasi dengan saya.
Fyi, anak-anak generasi saat saya kecil belum terpapar dengan gadget canggih. Hari-hari kami masih diwarnai dengan permainan tradisional.
Tahu kan generasi yang saya maksud. Yup, genarasi 90-an. Jadi buat anak-anak 90-an pasti tidak asing lagi dengan kenangan masa kecil yang saya ulas di sini.
Yuk kita nostalgia.
Nonton kartun setiap Hari Minggu pagi
Kenangan masa kecil pertama yang tak terlupakan bagi saya adalah nonton kartun. Seperti anak-anak yang lain, saya juga suka sekali nonton serial animasi yang bergerak.
Namun nonton kartun di masa itu tidak sama seperti zaman sekarang. Kalau sekarang mah mau nonton kartun bisa kapan saja dan dimana saja, karena bisa diakses lewat youtube.
Kalau anak-anak zaman dulu harus sabar menunggu hari Minggu tiba dulu untuk bisa nonton kartun.
Di era 90-an, hari minggu adalah harinya anak-anak. Pasalnya pada hari Minggu hampir semua stasiun TV menayangkan kartun dari sekitar jam 6 pagi hingga jam 12 siang.
Jadilah rutinitas saya tiap Minggu pagi di depan TV dan marathon nonton kartun. Kartun favorit saya antara lain Chibi Maruko Chan, Hamtaro, P-Man, Doraemon, Ninja Hatori, dan Sinchan.
Hayoo adaa yang bisa tebak stasiun mana yang sering saya putar buat nonton kartun di hari Minggu? Hehe.
Hobi Baca Majalah Bobo dan Komik Donal Bebek
Walaupun saya tidak ingat lagi dengan isinya, namun saya tidak akan lupa dengan buku bacaan favorit saya di masa kecil.
Yup, selain nonton kartun saya juga suka baca buku, majalah atau komik yang lekat dengan dunia anak-anak.
Salah satu jenis buku anak-anak yang terkenal di era 90-an adalah Majalah Bobo. Waktu kecil saya sempat berlangganan majalah yang punya slogan “Teman Bermain dan Belajar” ini.
Menariknya sampai sekarang majalah Bobo masih tetap eksis lho dan setia dengan ciri khasnya sebagai majalah yang menampilkan berbagai cerita bergambar kesukaan anak-anak seperti Cergam Bobo, Ceritera dari Negeri Dongeng, Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang, dan Paman Kikuk, Husin dan Asta.
Selain Majalah Bobo, saya juga doyan baca Album Komik Donal Bebek punya tetangga.
Disebut Album karena bacaan anak yang satu ini memiliki tampilan yang sama seperti album atau majalah namun isinya adalah komik.
Yup, saya bisa rutin baca komik Donal Bebek waktu kecil bukan karena berlangganan tapi hasil pinjam dari tetangga yang untungnya baik hati, hehe.
Sayangnya setelah merilis album pamungkasnya dengan nomor 2019 pada Juni 2020 lalu, Donal Bebek sudah tidak tayang lagi di Indonesia
So, buat kamu yang mau nostalgia dengan Album Donal Bebek boleh mampir ke postingan saya yang berjudul Donal Bebek Kartun Favorit Masa Kecil. Kita nostalgia bareng, hehe.
Bermain berbagai macam permainan tradisional
Kenangan berikutnya yang juga tidak kalah membekas adalah bermain. Saya bersyukur bisa melalui masa kecil yang indah tanpa gadget.
Ya, zaman dulu kan memang belum ada ponsel apalagi permainan modern yang bisa diakses lewat smartphone.
Sebagian besar permainan yang ada di era 90-an masih serba tradisional. Tarik tambang, lompat tali, benteng, petak umpet, engklek, gundu, cengklek, bola bekel, demikian sederet permainan yang kerap saya mainkan saat kecil.
Menurut saya, semua permainan tradisional tersebut memang sederhan namun jauh lebih seru dan menyenangkan dimainkan dibanding bermain game lewat aplikasi.
Bermain tetris lewat Gamebot
Walau bagi saya permainan tradisional lebih menyenangkan namun tak dimungkiri saya juga suka bermain game.
Salah satu game favorit yang suka saya mainkan saat kecil adalah tetris. Saya pertama kali mengenal game ini dari gamebot yang orang tua saya belikan di penjual mainan.
Anak-anak generasi 90-an pasti tahu dong gamebot yang saya maksud, hihi.
Tetris sendiri merupakan game yang dimainkan dengan cara menyusun balok-balok untuk membuat satu baris atau lebih secara horizontal agar mendapatkan skor.
Balok-balok yang muncul bisa diputar dan susun sesuai keinginan untuk membentuk suatu barisan.
Game ini bisa dibilang simple tapi cukup menantang. Pasalnya semakin tinggi skor yang diperoleh maka permainan juga akan berlangsung semakin cepat.
Nah, waktu masih anak-anak hampir tiap hari saya sempatkan main tetris. Setelah punya anak, malah tidak pernah lagi sepertinya.
Makanya saya senang banget ketemu dengan permainan yang mirip Tetris ini di situs solitaire.org.
Nostalgia masa kecil dengan bermain Tetra Block di Situs Solitaire.org
Buat yang belum tahu, Solitaire.org adalah situs game online yang menyajikan berbagai jenis permainan.
Seperti namanya, situs game yang satu ini memang fokus pada permainan kartu (solitaire), meski demikian kita juga bisa menemukan berbagai macam permainan menarik lainnya.
Salah satunya adalah Tetra Blocks.
Tetra blocks merupakan permainan menyusun balok dengan cara main yang kurang lebih sama dengan Tetris.
Hanya saja tampilan game ini agak berbeda. Pun dengan perolehan skornya.
Pada Tetris versi Solitaire ini kamu bisa mendatkan poin dengan ketentuam :
- 80 poin jika berhasil membuat satu baris.
- 200 poin jika berhasil membuat dua baris sekaligus
- 800 poin jika berhasil membuat tiga baris sekaligus
- 1.200 poin jika dapat menyelesaikan empat baris sekaligus
Selanjutnya jika kamu menghubungkan 2 atau lebih bintang di samping satu sama lain, maka bintang-bintang tersebut akan menjadi cerah.
Sedangkan jika kamu menghapus bintang-bintang tersebut dengan menyelesaikan baris maka kamu akan mendapatkan poin bonus.
Oh ya karena sudah lama tidak main game sejenis tetris ini sehingga saya agak kaku waktu baru memainkannya kembali.
Setelah diulang beberapa kali baru deh mulai tahu lagi ritmenya, hehe.
Namun sejauh ini saya baru berhasil menjangkau level 3. Jadi masih penasaran ingin meraih skor dan level lebih tinggi lagi.
Tentunya permainan Tetra Block memiliki beberapa manfaat. Diantaranya adalah melatih otak untuk berpikir cepat.
Ya, saat melakukan permain ini kamu pastinya akan berpikir bagaimana caranya agar kamu dapat menyusun balok yang muncul sedemikian rupa sehingga membentuk suatu barisan.
Bagaimana caranya agar kamu bisa menyusun balok hingga dapat membuat tiga atau empat balok sekaligus untuk mendapat skor yang lebih tinggi.
Nah, secara tidak langsung game ini juga membantu melatih fokus dan meningkatkan konsentrasi kamu.
Sebenarnya bukan game Tetra Blocks saja, game yang lainnya pun punya manfaat serupa.
Apalagi sudah banyak riset yang menunjukkan manfaat positif lainnya dari bermain game adalah dapat meningkatkan kecerdasan.
So far, tidak ada salahnya bermain game hanya saja tetap perlu ada batasan. Jangan main game sampai lupa waktu, ini yang bahaya!
Penutup
Demikian ulasan saya mengenai kenangan masa kecil yang manis dan tak terlupakan. Mulai dari nonton kartun di Minggu pagi hingga bermain game tetris.
Apakah kenangan masa kecil yang saya sebutkan di atas juga sering kamu lakukan dulu?
Sharing yuk kenangan masa kecil kamu di kolom komentar.
Salam hangat,
Mengingat kenangan masa kecil, jadi pengen nangis. Nggak bakal bisa kembali lagi. Mainan-mainan sederhana dari pelepah pisang, anak-anak sekarang mana tahu..hiks
kenangna masa keacil tak terlupakan ya saat hujan-hujan , main di sungai sampai hampir tenggelam. Anak sekarang jarang ounya pengalaman seperti ini