Ada banyak cara menjaga kesehatan mental dan saya memilih ngeblog. Tanpa ngeblog, entahlah, saya nggak tahu apa saya masih bisa sewaras sekarang atau nggak?
Apalagi setelah dikaruniai 3 bocah laki-laki yang sekarang lagi aktif-aktifnya. Saking super duper aktifnya, setiap hari ada saja tingkah mereka yang bikin kepala mumet.
Belum ditambah sengan seabreg pekerjaan domestik yang seperti nggak ada habis-habisnya. Waktu 24 jam rasanya tidak cukup mengerjakan semua itu.
Dan lagi, pekerjaan sebagai seorang ibu nggak ada liburnya. Kebayang dong gimana capek dan jenuhnya. Tiap hari harus berkutat dengan urusan yang sama, urus suami, urus anak-anak, urus rumah dan lain sebagainya sampai lupa dengan urus diri sendiri.
Akibatnya apa? Nggak usah heran kalau banyak ibu di luar sana yang mengalami stres bahkan depresi hingga nekat melakukan tindakan yang menyakiti diri sendiri dan anaknya.
Untuk kasus yang menjerat seorang ibu sebagai korban sekaligus pelaku ini saya tidak ingin sepenuhnya menyalahkan. Toh, tindakan tersebut dilakukan di luar kewarasannya. Sebab seorang ibu yang sehat mental tidak akan mungkin melukai atau membunuh anaknya sendiri.
That’s why, sangat penting bagi seorang perempuan terutama yang telah berkeluarga untuk menjaga kesehatan mentalnya. Tentu, akan lebih mudah menjaga diri agar tetap waras jika kita memiliki support system yang baik.
Tapi bagaimana jika tidak? Bagaimana kalau pasangan kita acuh, orang tua (mertua) nggak peduli, semua sahabat dekat juga menjauh? Siapa yang bisa kita harap?
Ya, ada Allah tempat tempat mengadu dan berkeluh kesah. Namun kita juga tetap butuh teman bercerita, kita perlu meluapkan perasaan dengan jujur. Tidak baik menyimpan apa yang kita rasakan sendirian karena itu bisa menjadi penyakit.
Lalu apa solusinya?
Menulislah. Menulis bisa jadi self healing terbaik. Sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa menulis memiliki dampak positif bagi kesehatan mental.
Manfaat Menulis untuk Kesehatan Mental
Saya sudah merasakan sendiri betapa aktivitas menulis sangat membantu saya dalam menjaga kewarasan selama ini, terlebih jika sedang menghadapi masalah dan tidak memiliki tempat menumpahkan pikiran dan perasaan.
Sekalipun ada ‘suami’ yang selalu bersedia pasang telinga mendengar celotehan istrinya, tetap saja saya merasa masih kurang jika belum menumpahkan segalanya lewat tulisan.
Dengan menulis dan menumpahkan semua emosi yang saya rasakan termasuk perasaan negatif sekali pun setidaknya cukup membantu saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi masalah apapun.
Well, tidak heran jika saya bisa merasa lebih plong setelah mengungkapkan perasaan lewat tulisan karena nyatanya menulis memang memiliki banyak manfaat. Apa saja manfaat menulis bagi kesehatan mental? Yuk kita bahas!
Meredakan stres dan kecemasan
Saat kita menulis, kita dapat menyalurkan pikiran-pikiran yang mengganggu dan meredakan stres serta kecemasan yang mungkin kita rasakan.
Nah, aktivitas menulis ini memberikan wadah bagi kita untuk melepaskan beban emosional dan mengurangi tekanan mental yang mungkin sedang kita alami.
Mengungkapkan emosi dengan lebih baik
Proses menulis membantu kita mengenali dan memahami emosi yang kita rasakan secara lebih jelas. Dengan menulis, kita dapat mengekspresikan perasaan yang mungkin sulit diungkapkan secara lisan, sehingga memungkinkan kita untuk mengelola emosi dengan lebih baik.
Meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri
Menulis adalah cara yang efektif untuk menjalani proses refleksi diri. Saat kita menuangkan pikiran dan perasaan kita ke dalam kata-kata, kita dapat menggali lebih dalam tentang siapa kita sebenarnya.
Hal ini membantu kita memahami diri kita dengan lebih baik. Dengan begitu kita juga lebih mudah untuk self love yang juga memberi dampak yang bagus untuk kesehatan mental kita.
Menjadi terapi penyembuhan
Ini dia manfaat menulis yang sudah sempat saya singgung di awal. Bisa menjadi self healing terbaik sekaligus terapi penyembuhan yang efektif.
Ketika menulis apa yang kita alami dan rasakan kita mungkin akan berhadapan dengan traumatis masa lalu, kesedihan, atau rasa sakit hati.
Menulis memberi kita kesempatan untuk melihat ke dalam, memahami, dan mengatasi masalah yang mungkin ada dalam hidup kita, sehingga dapat membantu proses penyembuhan kita secara mental dan emosional.
Demikianlah beberapa manfaat menulis yang ampuh membantu kita dalam menjaga kesehatan mental.
Menulis sebagai self healing bukan sesuatu yang sulit dilakukan. Apalagi di era teknologi seperti sekarang. Semakin banyak media yang bisa kita gunakan untuk menuangkan tulisan-tulisan kita baik itu di buku jurnal harian, media sosial, maupun platform blog seperti yang menjadi pilihan saya.
Menjaga kesehatan mental dengan ngeblog

Mengapa memilih menulis di blog, mengapa bukan media lain?
Of course, aktivitas utama seorang blogger adalah menulis. Sebenarnya kita bebas memilih mau menulis di mana saja, tergantung nyamannya kita.
Nah, nyamannya saya menulis ya di blog, karena platform ini sudah saya anggap seperti diari online. Bahkan pertama kali memutuskan untuk kembali ngeblog pun karena saya sempat mengalami depresi paska nikah. Alhamdulillaah saya berhasil sembuh setelah rutin menulis di blog.
Ada rasa senang, lega dan kepuasan yang tak bisa saya gambarkan dengan kata-kata bagaimana persisnya, setiap kali saya berhasil memublikasikam tulisan di blog.
Padahal sebelumnya saat diserang depresi saya kehilangan semangat hidup. Hidup rasanya hampa banget dan seolah nggak ada lagi hal menarik dan menyenangkan di dunia ini. Untung nggak ada niat apalagi sampai muncul tekad mau bunuh diri.
Cuma ya itu, rasanya hidup ini rasanya hampa sekali kalau kita nggak punya semangat. Diajak keliling dunia atau makan di restoran mewah pun kita nggak akan minat. Ibaratnya sama seperti orang sakit (fisik) yang kehilangan nafsu makan.
Mau makanan selezat apapun yang dihidangkan di depan kita, kalau nggak ada nafsu makan ya kita nggak akan berselera makannya. Kurang lebih seperti itu yang saya alami. Mental saya sakit, dan saya nggak antusias untuk melakukan apapun.
Bersyukur, saya bisa keluar dari penjara depresi itu berkah ngeblog. Aktivitas menulis di blog mengembalikan semangat hidup saya yang dulu pernah padam. Karena ngeblog saya akhirnya bisa semangat lagi menautkan mimpi dan menjalani hidup.
Di blog, saya suka sharing pengalaman, terutama di masa-masa awal menjadi ibu, saya sempat mengalami baby blues yang nyaris berujung pada PPD.
Masalah gangguan mental yang kerap menyerang ibu pasca melahirkan itu juga berhasil saya atasi dengan rajin menulis di blog.
Ya, niat ngeblog saya memang selain self healing adalah untuk sharing. Siapa sangka postingan-postingan about motherhood di blog saya menemukan banyak pembaca yang datang dari kalangan ibu-ibu karena merasa relate dengan apa yang saya tuliskan.
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang langsung menghubungi saya via dm untuk bertanya atau sekadar curcol karena apa yang saya tuliskan di blog membuat mereka “merasa tidak sendirian”
Nah, ini plusnya menulis di blog. Kita tidak menulis untuk diri kita sendiri. Tetapi kita juga bisa menulis untuk berbagi kepada orang lain.
Sekalipun yang kita bagikan mungkin hanya tulisan receh, namun itu bisa bermakna bagi orang lain. Terlebih jika pengalaman yang kita bagikan di blog memang relate dengan kehidupan mereka.
Ada kebahagiaan tersendiri juga yang bisa kita rasakan jika mendapat pesan dari pembaca blog yang mengaku terinspirasi atau tercerahkan setelah membaca tulisan kita.
Enaknya menulis di blog juga karena nggak ada aturan yang mengikat, nggak sama kayak menulis buku. Ada panduan kepenulisan yang harus kita ikuti.
Di blog, kita bebas menulis ekspresif sesuka hati. Mau curcol panjang lebar juga boleh banget. Nggak ada yang melarang. Tapi tetap kita kudu menulis yang baik dan benar.
Maksudnya apa? Ya, sekalipun isi blog kita cuma curcol tapi tetap kita perlu selipkan pesan kebaikan atau manfaat yang bisa dipetik pembaca blog dari tulisan kita.
Selain itu, kita juga perlu memperhatikan cara menulis kita. Nggak mesti menulis dengan bahasa formal yang penting penulisan kita benar. Nggak disingkat-singkat apalagi sampai menulis dengan bahasa alay.
Dengan begitu secara tidak langsung, aktivitas ngeblog ini bisa membantu mengasah skill menulis kita. Ingat, menulis itu cuma 1% bakat selebihnya adalah latihan. Jadi jangan bilang nggak bisa menulis. Semua orang bisa menulis yang penting ada kemauan.
Penutup
Menulis adalah cara paling murah dan mudah buat jaga kesehatan mental.
Setiap orang punya cara untuk menjaga kesehatan mental, termasuk dengan menulis salah satunya.
Dengan menulis kita bisa menuangkan segala beban yang menumpuk di hati kita dengan lebih mudah. Bahkan menulis membuat kita bisa lebih jujur terhadap perasaan sendiri. Dengan begitu kita bisa lebih mudah memahami diri kita.
Ketika kita paham dengan diri, tahu apa yang diri kita butuhkan tentu akan membuat kita jadi lebih bisa mengelola emosi dengan baik sehingga kita pun bisa merasakan dampak positifnya bagi kesehatan mental.
Tentu, Sobat Kenangan bisa memilih menulis di media apapun, tapi jika Sobat mencari tempat yang paling nyaman dan baik untuk menuangkan perasaan, menulis di blog bisa menjadi wadah yang tepat.